Labura, Bidikkasusnews.com - Kasus dugaan penggelapan SK Nomor 422.1 /9A/SD70/2021 guru honorer 112270 Hasang atas nama Roslina Naipospos desa Hasang kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara masih terus di usut oleh polres Labuhan Batu dengan dikeluarkannya surat permintaan keterangan dan data untuk komite sekolah dasar Negeri itu, dari polres Labuhan Batu B/6861/XII/RES.124. /2022/Reskrim tertanggal 14 Desember 2022.
Demikian penjelasan kepala bidang pendidikan LSM PENJARA - PN Jupri Naipospos kepada wartawan di aula polres Labuhan Batu selasa, (20/12/22.).
"Saya duga , ini unsur kesengajaan yang dilakukan oleh ketua komite dan kepala sekola dengan maksud Roslina Naipospos tidak lagi mengajar. Ini tentu merupakan pembunuhan karakter Oleh karna itu kami akan kawal kasus ini hingga tuntas, sebab tidak menutup kemungkinan adanya pihak- pihak yang berusaha mengaburkan kasus ini dan kami sudah mengendus adanya praktek jahat itu." Jelasnya singkat sambil berlalu menuju ruangan Kapolres.
Sementara itu , Roslina Naipospos didampingi M.Yusup Harahap ketua DPC LSM PENJARA - PN dikantor pengacara advokat Kartoyok SH.MM dan patners jalan Ahmad Yani komplek perumahan Ganda Asri II Rantau Prapat selasa 20/12/22 mengatakan pihaknya juga akan mengajukan gugatan secara perdata didampingi Langsung devisi hukum LSM PENJARA PN DPC Labura Kartoyo SH,MM.
Sebab kami telah dirugikan baik moril maupun matril." ia benar, saya akan ajukan gugatan secara perdata" jelas Roslina kepada wartawan.
Edi Tambunan , salah seorang masyarakat desa Hasang menyambut baik langkah polres Labuhan Batu mengusut masalah ini agar menjadi jelas. Sebab saya kecewa sekali dengan kebijakan Idawaty kepala sekolah yang mengangkat ketua komite tanpa proses demokratis dan akuntabel.Heranya Kepala dinas Pendidikan Labura terkesan tutup mata.
Lanjut awak media mengkonfirmasi Dedi S pane dan Idawaty tidak menjawab.
(Muhammad yusup harahap)
Komentar