Samosir, bidikkasusnews. Com - Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Pangururan hari ini Selasa, 21-2-2023 yang dilaksanakan di gedung Aula A.E. Manihuruk yang berada di Jl. Lingkar Samosir Ruas Pangururan - Tomok di desa Lbn Suhi Toruan.
Acara Musrenbang diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang di ikuti dengan menyanyikan lagu Mars Kabupaten Samosir. Selesai menyanyikan lagu dilanjutkan dengan Doa Pembukaan.
Selanjutnya penyampaian oleh Camat Pangururan Robintang Naibaho. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih atas kehadiran dari seluruh peserta yang hadir, kepada Pendeta yang telah mendoakan untuk berlangsungnya pelaksanaan Musrenbang dengan baik dan lancar, para kepala desa dan para kepala sekolah selaku rekan berjuang tuk membangun sumber daya manusia, para tokoh adat, para pendamping desa, para pendamping PKH, para pelaku usaha, UMKM, perhotelan, terkhusus kepada rekan jurnalis yang senantiasa memberikan peran yang sangat penting dalam pemberitaan dalam mendukung pembangunan untuk kemajuan Samosir, juga rekan LSM yang turut hadir hari ini.
Tak lupa camat Pangururan menyampaikan permohonan maaf atas adanya keterlambatan tuk dimulainya acara ini, disebutkan bahwa biasanya di pemerintah kecamatan Pangururan sudah dibangun sebuah komitmen bahwa setiap kegiatan itu paling telat adalah 15 menit, sementara kegiatan hari ini harus terlambat dimulai hampir satu jam.
Robintang Naibaho menyampaikan harapan bahwa dalam kegiatan hari ini Bappeda akan membimbing kita tuk menyusun perencanaan pembangunan untuk 2024 tidak hanya berorientasi pada fisik hendaklah juga pada perencanaan pembangunan sumberdaya manusia. Inilah yang mendorong kami tuk mengundang seluruh para kepala sekolah, para tukoh agama, tokoh adat, karena memegang peran penting dalam membangun Samosir saat ini.
Dijelaskan bahwa di dua bulan terakhir pemerintah kecamatan Pangururan telah melakukan kunjungan Kedesa desa, dan telah menyelesaikan Musrenbang desa dengan sangat baik. Maka dari 25 desa ditambang 3 kelurahan, melalui Musrenbang kecamatan ini ada 226 usulan yang terdiri dari ada 90 usulan pembanguna, peningkatan jalan, 5 paving block, pekerjaan DIK 10, Bronjong, dan usulan yang lainnya, memang masih lebih besar usulan fisik. Namun ada hal yang menarik dimana adanya pergeseran kesektor lain yakni pertanian ada puluhan usulan, kesehatan, pendidikan, keparawisataan, UMKM, dan telekomunikasi, juga usulan penguatan kelembagaan.
Pada sesi tanya jawab atau pemberian usulan yang diberi kesempatan kepada peserta yang hadir tercatat diantaranya ;
Seperti yang disampaikan oleh kepala desa Hutanamora Ihut Irensius Malau yang mengeluhkan akan semakin tingginya angka kemiskinan di Samosir terkhusus kecamatan Pangururan. Beliau menyampaikan "hal ini disebabkan semakin menurunnya gairah masyarakat petani. Sebagai mana yang diketahui bahwa masyarakat Samosir adalah mayoritas petani. Menurunnya gairah para petani tidak terlepas atas tingginya ongkos produksi pertanian, dapat dikatakan bahwa boro boro saat ini petani dapat beruntung atas pertaniannya, untuk balik modal saja sudah sangat sulit.
Beliau menjelaskan alangkah mahalnya saat ini harga pupuk kimia, sementara untuk membuat pupuk kompos, sangat minimnya pupuk kompos yang sanggup diolah oleh masyarakat karena tidak dibantu ketersediaan alat untuk membuat pupuk kompos tersebut.
Hal lain, begitu minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan pertanian. Sementara PPL sendiri tidak selalu bisa hadir dilapangan untuk bisa mendampingi para petani. Jumlah tenaga PPL yang sangat minim, belum lagi PPL saat ini hanya terpokus pada memberi pengetahuan kepada masyarakat petani bagaimana cara membuat pupuk kompos dan kesibukan membuat laporan, sedangkan pada persoalan untuk mengatasi bermacam hambatan atas serangan serangan hama dan penyakit tanaman sudah tidak bisa lagi. Lain lagi persoalan persoalan harga yang nyatanya bahwa petani Samosir masih dikuasai oleh para tengkulak, mengapa sampai saat ini pemerintah belum juga mampuh membuat BUMD untuk mendukung para petani," demikian disampaikannya.
Kepala Desa Sinabulan Karsio Situmorang yang mengeluhkan "dimana disaat pemerintah dalam hal ini Bupati yang mendorong percepatan pembangunan dengan alternatif seperti yang dilaksanakan saat ini melalui program yang mana alat berat bekerja di desa untuk pekerjaan yang sangat penting dan sangat dibutuhkan masyarakat. Belum lagi pekerjaan dilaksanakan setengah jalan, alat sudah ditarik. Bagaimana kami selaku kepala desa memberi jawaban kepada masyarakat kami, kami selalu menjadi sasaran," demikian keluhnya.
Kepala sekolah SDN 5 Lumban Pinggol Flora Sihotang, SPd, dalam usulannya agar sekolah SDN 5 Lumban Pinggol bisa mendapat pembangunan. "Perlu kami sampaikan bahwa sekolah kami tepat di dalam kota Pangururan, namun sudah sekian lama kami meminta pembangunan kami belum juga bisa mendapatkannya. Perlu kami sampaikan bahwa permasalahan sekolah kami, yang mana halaman sekolah kami, bukan saja pada saat turun hujan, tidak turun hujan pun sekolah kami halamannya selalu becek.
Hal ini karena pembuangan air dari masyarakat disekeliling sekolah kami adalah kehalaman sekolah. Maka dalam kesempatan ini kami mengusulkan agar sekolah kami bisa mendapatkan pembangunan berupa pemasangan Paving Block, pemagaran sekolah dan kalau bisa juga pembangunan rehap gedung untuk membangun ruang kelas dan ruang para guru," demikian permohonan beliau.
(Bastian Simbolon)
Komentar