Protes Alumni dan Mahasiswa UDA: Rektor Mundur di Tengah Konflik

Medan, bidikkasusnews.com –  Universitas Darma Agung (UDA) tengah dilanda krisis kepemimpinan yang berpotensi mengganggu proses belajar mengajar dan masa depan kampus.  Pengunduran diri Rektor Dr. Muhammad Ansori Lubis, S.H., M.M., M.Hum., pada 11 April 2025,  telah menimbulkan gelombang protes dan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan alumni.  Keputusan ini diambil di tengah konflik internal yang kompleks, yaitu dualisme yayasan yang belum terselesaikan.

Kepergian Ansori Lubis meninggalkan kekosongan kepemimpinan di saat UDA tengah membutuhkan figur yang kuat untuk menavigasi kampus melalui masa sulit ini.  Konflik dualisme yayasan, yang hingga kini belum terselesaikan, telah menciptakan suasana yang tidak kondusif di lingkungan kampus.  Proses akademik terancam terganggu,  dan masa depan mahasiswa menjadi taruhannya.

"Kami sangat kecewa dengan pengunduran diri Pak Rektor," ujar A. Sinuhaji, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UDA. "Beliau meninggalkan tanggung jawab di tengah badai konflik.  Seharusnya beliau menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu sebelum mengundurkan diri."  Sentimen serupa diungkapkan oleh S. Perangin-angin, alumni Fakultas Hukum UDA, yang menyebut keputusan Ansori Lubis sebagai sebuah bentuk  pelepasan tanggung jawab yang tidak bertanggung jawab.

Kekhawatiran semakin meningkat seiring dengan ketidakjelasan mengenai proses penggantian rektor.  Ketidakpastian kepemimpinan ini berdampak langsung pada sejumlah aspek operasional kampus.  Proses penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik mendatang terancam terhambat,  hal ini akan berdampak pada jumlah mahasiswa yang terdaftar dan secara otomatis berdampak pada pendapatan kampus.  Selain itu,  kelancaran perkuliahan dan berbagai kegiatan akademik lainnya juga bisa terganggu.

Mahasiswa UDA menggelar aksi demonstrasi damai di depan kampus untuk menyampaikan tuntutan mereka. Mereka mendesak para pihak terkait, termasuk yayasan, senat universitas, dan pemerintah, untuk segera menyelesaikan konflik dan menunjuk rektor pengganti yang kredibel dan berkomitmen untuk memajukan UDA.

"Kami tidak ingin masa depan kami digantungkan pada ketidakpastian ini," tegas seorang perwakilan mahasiswa.  "Kami menuntut solusi segera agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal dan masa depan UDA tetap terjamin."

Dampak dari konflik dualisme yayasan dan mundurnya Rektor Ansori Lubis tidak hanya terbatas pada aspek akademik.  Citra UDA di mata masyarakat juga tercoreng.  Potensi penurunan minat calon mahasiswa untuk masuk ke UDA  membuat masa depan  kampus ini berada dalam situasi yang sangat krusial.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak universitas atau yayasan terkait mengenai  langkah selanjutnya untuk mengatasi krisis kepemimpinan dan konflik internal yang sedang melanda UDA.  Ketidakjelasan ini semakin menambah kecemasan dan kekecewaan di kalangan mahasiswa dan alumni yang berharap agar UDA dapat segera pulih dan kembali fokus pada tugas utamanya yaitu memberikan pendidikan berkualitas bagi para mahasiswanya.

(T.Hendri.H.Sihombong)

Artikel Terkait

Berita|Medan|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya


 


 


 

 


VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami