Labura, Bidikkasusnews.com - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kualuh Hulu, Aekkanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, diduga sarang "PUNGLI" hal ini dikeluhkan oleh para guru yang tidak mau disebutkan namanya.kepada awak media Bikas (11/9/24) mengatakan"kami sekarang ini bingung pak' mau mengadu kemana..? Sekarang banyak kali potongan gajih yang dipotong dari puluhan ribu,dan ratusan ribu dengan alasan-alasan yang tidak jelas.
Dan baru-baru ini kami dikutif dimintai uang sebesar Rp1.250.000,- (Satu Juta Duar Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) oleh Kepsek Taufik Hidayat dan uang itu rencananya digunakan untuk biaya Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) para guru PNS.
Dan beberapa bulan sebelumnya juga sudah pernah Bimtek dan diminta sampai mencapai 3 Jutaan rupiah dan untuk bulan ini akan dikenakan lagi.
"Kami merasa keberatan atas tindakan Kepsek yang memaksa guru PNS agar mengikuti Program Bimtek yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat dibulan ini.
"Bukan tidak mau kami ikut Bimtek, apa lagi yang seperti disampaikan Kepsek, ini Program Pemkab, tapi kalau kami terus mengikuti Bimtek harus bayar Rp. 1.250.000, mau makan apa kami jika setiap Bimtek harus bayar", keluhnya.
Lebih lanjut dikatakan,bahwa Taufik sempat mengancam para guru terkait kewajiban ikut Bimtek tersebut.
"Ada bahasa ancaman Kepala Sekolah kepada kami guru PNS" Kalau kamu tidak ikut, saya laporkan biar dipindahkan kalian, begitu katanya". Ucap guru itu sambil mengikuti ucapan Kepsek.
Guru yang berbeda yang juga tidak ingin disebutkan namanya juga menyampaikan," Bahwa Tambahan THR mereka Tahun 2023 serti 50% dan 2024 tambah lagi serti menjadi 100% juga belum diterima, sementara kami tanya beberapa kawan guru diluar Kabupaten Labura di Kabupaten lain dan Guru Naungan Kamenag sudah keluar dan menerima.
Sementara Tambahan THR kami aja yang Tahun 2023 yang 50% dari Sertifikasi sebulan sampai saat ini belum keluar, apa lagi Tambahan THR tahun 2024 naik menjadi 100% dari Sertifikasi sebulan juga belum keluar, ini mau disuruh lagi bayar Bimtek 1.250.000 yang informasinya akan diadakan setiap bulan kayak sapi perah dibuat orang Dinas ini kami"ucapnya dengan nada marah.
Lanjutnya lagi" bahwa Kepsek menyampaikan memberikan iming-iming bahwa tambahan THR 2024 yang 50% dari Sertifikasi sebulan akan dikeluarkan jika para guru membayar uang Bimtek.
"Tambahan THR 50% akan dikeluarkan, makanya bayarlah uang Bimtek Rp. 1.250.000", ucap Guru dengan mempraktekkan gaya bicara Kepsek Taufik Hidayat.
Lebih lanjut ia juga mengatakan Bimtek Guru ini sebelumnya sudah terjadi di bulan Agustus 2024 dengan biaya Rp. 3.500.000, menurut nya berdasarkan rekan yang ikut Bimtek, bahwa pelaksanaan Bimtek tersebut tidak maksimal, dan ia juga menjelaskan dahulu ia juga pernah mengikuti Bimtek, namun Bimtek tersebut diadakan gratis tanpa biaya dan malah mendapatkan uang saku dari kegiatan Bimtek itu.
"Bulan Agustus 2024 uda di adakan Bimtek bayar Rp. 3.500.000, kalau cerita kawan-kawan yang ikut Bimteknya dinilai tidak Maksimal, dulu pernah kami Bimtek tidak membayar uda begitu malah dapat uang saku lagi kami, ini malah aneh katanya, ini uda peraturan Perbub, masak uda di Perbub kan, Kita disuruh bayar" Kritiknya.
Ada lagi kawan-kawan guru yang sudah ngasih uang 100 ribu dipotong gajihnya, katanya mau dikeluarkan uang tambahan yang 50% tahun 2023 dan yang 100% tahun 2024 ,nyatanya sampai sekarang juga tidak keluar-keluar ditanyak malah jawap kepsek dengan nada marah"Jangan ditanyak-tanyak lagi itu...!"tuturnya menirukan kata kepsek.
Terkait hal tersebut tem awak media mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Kepala sekolah Kepala Sekolah SMPN 1 Kualuh Hulu Taufik Hidayat melalui Pesan WhatsApp, namun Hingga berita ini diterbitkan Kepsek Taufik Hidayat tidak menjawab konfirmasi tersebut.
(E.Pangaribuan)
Komentar