Medan, bidikkasusnews.com - Bagi sebagian orang, masa kuliah menjadi ajang untuk menemukan versi terbaik dari dirinya. Begitu pula bagi Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), yang membuktikan bahwa anak daerah pun mampu menembus batas dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Dari sosok pendiam di bangku sekolah hingga berhasil meraih gelar Mahasiswa Berprestasi, perjalanan Helen menjadi bukti bahwa perubahan besar selalu berawal dari keberanian kecil untuk melangkah keluar dari zona nyaman.
Sejak kecil, Helen dikenal sebagai pribadi yang tenang dan introvert. Ia lebih suka mengamati daripada berbicara, lebih nyaman mendengarkan dibanding tampil di depan banyak orang. Semasa SMA, ia jarang mengikuti kegiatan di luar akademik dan lebih fokus pada pelajaran. Namun, semuanya berubah ketika ia melangkah ke dunia perkuliahan.
Kehidupan kampus di USU menjadi titik balik bagi Helen untuk menantang dirinya sendiri. Ia mulai sadar bahwa dunia perkuliahan menyimpan banyak peluang bagi siapa pun yang berani mencoba.
“Sejak kuliah, aku mulai ikut berbagai kegiatan untuk menambah pengalaman, relasi, dan isi CV yang dulu kosong. Awalnya karena FOMO lihat teman-teman produktif, tapi ternyata justru jadi langkah positif. Motivasiku waktu itu ingin menambah uang saku dari lomba dan volunteer, bisa ikut program exchange, membanggakan orang tua lewat prestasi, dan membangun personal branding supaya bisa berdampak bagi orang lain,” tuturnya.
Langkah kecil itu menjadi awal dari sederet pencapaian besar. Helen aktif di organisasi mahasiswa, mengikuti pelatihan, hingga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Sifat introvertnya yang dulu dianggap hambatan, kini justru menjadi kelebihan yang membuatnya lebih reflektif, fokus, dan konsisten terhadap tujuan.
Salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan Helen adalah saat ia berhasil lolos program pertukaran pelajar ke Korea Selatan.
“Exchange ke Korea itu tantangan besar banget. Mulai dari persiapan berkas, visa, sampai adaptasi di sana. Aku harus berjuang selama tiga bulan menghadapi kendala bahasa, komunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari, penelitian, dan perbedaan budaya. Tapi pengalaman itu benar-benar membuka pikiranku,” kenangnya.
Dari Medan ke Korea, Helen membuktikan bahwa anak daerah juga bisa melangkah jauh. Ia menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, batas bukan lagi halangan untuk berprestasi.
Berbagai pencapaian itu akhirnya mengantarkan Helen menjadi Mahasiswa Berprestasi, sebuah pengakuan atas dedikasi dan konsistensinya selama menempuh pendidikan. Ia menjadi sosok inspiratif bagi banyak mahasiswa daerah, bahwa mereka pun mampu bersaing dan berkontribusi membawa nama Indonesia di kancah global.
“Menurutku, yang penting itu bukan seberapa cepat kita maju, tapi seberapa berani kita untuk mulai. Keluar dari zona nyaman bukan berarti berubah jadi orang lain, tapi menemukan sisi terbaik dari diri sendiri,” ujarnya.
Kini, setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Farmasi USU, Helen melihat perjalanannya sebagai proses pembentukan jati diri. Dari Medan untuk Indonesia, ia membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba adalah langkah awal menuju prestasi besar.
Kisah Helen menjadi inspirasi bagi generasi muda: bahwa asal dari daerah bukanlah penghalang untuk mendunia. Selama ada tekad untuk belajar, berkembang, dan berani mengambil kesempatan, setiap langkah bisa menjadi awal dari perubahan yang berarti.
(Red)





Komentar